Jakarta (CN) Harga beras hingga saat ini masih tinggi. Padahal pemerintah melalui Perum Bulog impor beras hingga operasi pasar.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun meminta operasi pasar terus digenjot. Langkah itu dilakukan supaya beras kembali ke harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp 9.450/kg.
“Kalau untuk beras, perintah beliau sebelumnya adalah operasi pasar yang masif sehingga stok Bulog yang hari ini sekitar 320.000 ton itu cepat digelontorkan, kemudian Pasar Induk Beras Cipinang yang stoknya 12.900 (ton) sekarang sudah 14.000 (ton).
Ini terus nih digelontorkan sambil kita minta satgas pangan untuk melakukan pengawasan,” ujar Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (6/2/2023).
Di sisi lain akan ada panen raya padi pada akhir Februari hingga April. Ditambah panen raya, ditargetkan bisa dicapai produksi beras 2,5 juta ton
Sebelumnya diberitakan, Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Zulkifli Rasyid mengatakan saat ini stok beras di tempatnya hanya sekitar 13.000 ton. Stok itu hanya cukup sampai 5 hari jika dibagi berdasarkan rata-rata kebutuhan yang mencapai 3.000 ton/hari.
“Stok beras di Cipinang lebih kurang 15.000 ton. Kalau 15.000 ton menurut data kita itu (cukup sampai) 5 hari, kebutuhan pasar induk kan 3.000 ton/hari seharusnya. Jadi memang sangat menipis stok beras di Pasar Induk (Cipinang),” kata Zulkifli, Minggu (5/2/2023).
Berdasarkan laman pibc.foodstation, stok akhir beras di Pasar Induk Cipinang mencapai 12.234 per 3 Februari 2023. Seharusnya ideal dari stok beras di sana adalah 35.000 ton sampai 45.000 ton.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal mengatakan saat ini belum memasuki masa panen raya. Hal itu membuat harganya sulit turun karena ketersediaan barang tidak sebanyak waktu panen raya.
“Panen kan mungkin akan mulai Maret ya besar-besarnya, jadi ini bisa dikatakan puncak kita menunggu panen. Berdasarkan catatan kita memang masih stabil tinggi,” kata Iqbal kepada detikcom, Minggu (5/2/2023).
Iqbal menyebut operasi pasar yang dilakukan pihaknya hanya bersifat menekan kenaikan harga beras agar tidak semakin tinggi. Bulog, katanya, akan terus melakukan operasi pasar untuk menambah pasokan sambil menunggu musim panen raya.
“Mudah-mudahan dengan penggelontoran secara masif ini bisa menurunkan harga, paling tidak menahan harga supaya tidak naik terlalu tinggi lagi,” harapnya.(dtk)