Jakarta (CN) Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden KSPI Said Iqbal mengungkapkan 4 calon presiden (capres) yang kemungkinan bakal didukung oleh Partai Buruh.
Berdasarkan hasil rapat kerja nasional (rakernas) Partai Buruh, keempat orang tersebut yaitu Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Said Iqbal, dan Najwa Shihab.
Lebih lanjut, Said Iqbal menuturkan bahwa Partai Buruh akan memilih presiden yang pro buruh dan kelas pekerja serta menolak Undang-undang Omnibus Law.
“Jadi tidak benar kalau Partai Buruh akan berkoalisi dengan partai politik yang pro Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja. Tolong diingat, kami menyebutnya haram hukumnya Partai Buruh berkoalisi dengan parpol-parpol yang pro Undang-undang Cipta Kerja,” tuturnya saat melakukan konferensi pers di Ruang Anggrek 2, Istora Senayan, Jakarta Selatan, Senin (1/5/2023).
Maka dari itu, lanjut Said, capres yang akan dipilih oleh Partai Buruh adalah capres yang berkoalisi secara personalnya.
“Apa maksudnya? Partai Buruh tidak akan masuk ke tim sukses resmi yang didaftar KPU terhadap tim capres tersebut, tapi Partai Buruh akan membentuk sendiri tim pemenangan capres yang didukung oleh Partai Buruh,” paparnya.
Said Iqbal mengatakan, ada beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum menentukan capres yang akan didukungnya. Pertama, yaitu tahap rakernas.
“Partai Buruh pilih siapa? Partai Buruh memilih orang yang akan diputuskan 3 tahap. Pertama adalah rakernas, ada 4 nama, Pak Ganjar Pranowo, Said Iqbal, Anies Baswedan, dan Najwa Shihab,” ungkapnya.
Said menuturkan, bahwa dirinya dan Najwa Shihab merupakan alternatif yang akan dipilih selain Anies dan Ganjar.
Kedua, masuk ke tahap konvensi yang nantinya akan berisi panel guru besar dari berbagai disiplin ilmu serta ada kuesioner yang akan dikirimkan ke para buruh untuk menentukan siapa yang akan dipilih untuk didukung sebagai presiden oleh Partai Buruh. Konvensi tersebut akan dilakukan pada bulan Juni atau Juli 2023 mendatang.
Ketiga, tahap rapat presidium. Dalam rapat tersebut akan diputuskan siapa yang akan didukung melalui 11 organisasi pendiri pelanjut Partai Buruh.
“Jadi ketat di Partai Buruh itu, tidak ada daulat tuan, daulat dinasti, dan daulat luar. Dan kami tidak akan berkoalisi dengan partai politik yang mengesahkan dari pada Undang-undang Cipta Kerja, tunggu saatnya,” tuturnya.
Nantinya, sekitar bulan Juli atau Agustus 2023, Partai Buruh akan mengumumkan capres pilihannya.(dtk)