CORAKNEWS.COM, MEDAN,– Korwil Pusat Monitoring Politik Hukum Indonesia (PMPHI) Sumut Drs Gandi Parapat mempertanyakan, bagaimana Jokowi mengawasi ketat Pilkada Jakarta hingga Sumut. “PMPHISU menilai, berita ‘Jokowi Awasi Ketat Pilkada Jakarta hingga Sumut’, masyarakat juga harus mengawasi ketat Jokowi. Kami merasa lucu atas lawakan itu dan aneh. Kenapa tidak semua daerah diawasi ketat, berarti kepentingan pribadi dominan,” tegas Gandi menjawab wartawan, Sabtu (27/7/2024).
Tahun lalu, lanjut Gandi, Bobby pernah buat acara yang dihadiri ratusan atau ribuan orang di Medan, dihadiri Presiden yang katanya untuk tim sukses Bobby Nasution mau jadi Gubsu.
“Tapi sangat disayangkan, ada ibu ibu yang mau ketemu Presiden Jokowi, menurut berita boru Tampubolon sampai menjerit jerit, Pak Presiden tidak mau ketemu. Jadi dengan kehadiran itu, dan pernyataan berita ini kami nilai Jokowi punya kepentingan pribadi untuk memenangkan daerah yang dia sebut,” kata Gandi.
Lebih jauh kata Gandi, memang sangat wajar Jokowi kuatir, menantunya kalah di Medan dan bisa seperti mencoreng wajah Jokowi. “Kami sangat berkeyakinan, semua jagoan Jokowi akan keok/kalah. Kecuali Prabowo selaku Presiden yang mengendalikan NKRI bisa diperintah Jokowi, pada Pilkada serentak Nopember mendatang. Prabowo itu akan bertugas dan berbakti untuk bangsa dan negara dan semua akan menghormati Presiden Prabowo, dan semua harus tunduk termasuk SBY, Megawati juga JOKOWI,” tegasnya.
Menurut Gandi, demi negara Probowo pasti mengawasi dan tidak akan membiarkan kecurangan dalam PILKADA. Walaupun, lanjut Gandi, ada anak ataupun menantu Jokowi. “Jadi, kami menduga Jokowi akan dipermalukan di daerah terutama di SUMUT,” tambahnya.
Bobby Nasution Walikota Medan, menurut Gandi, jika dari bobot atau kinerja, Bobby Nasution selama Walikota Medan, wah aduhai lah, kata Gandi.
“Mungkin, hanya Presiden Jokowi yang puas atau bangga kinerja Bobby Nasution menantunya itu. Kami sebenarnya sangat berharap, agar Bobby Nasution terus Walikota untuk berprestasi. Namun, karena Doa Presiden Jokowi Bobby bertarung, merebut Gubsu 2024-2029.
Kami menilai Bobby akan kalah, ketika Bobby Nasution menantu Jokowi mendapat bencana karena kehilangan Beras Sembako/Bansos yang disimpan di RUMDIS. Tidak ada yang peduli. Padahal berita hilangnya beras Bansos itu semua tau. Hanya PMPHISU dan Element masyarakat yang perduli dan membawa Beras pengganti yang hilang. Jadi walaupun didoakan Jokowi, kami yakini Bobby Nasution kalah. Kami tidak mau ikut menyatakan semua untuk mereka biarlah orang menyatakan itu,” jelas Gandi.
Dalam PILGUBSU November 2024, menurut Gandi, pasti PDIP menang apabila tidak ragu menyuruh Edy Rahmayadi melawan Bobby Nasution yang tidak berprestasi. Hanya, lanjut Gandi, harus tetap waspada terhadap Jokowi yang mengawasi ketat.
“Apa yang mau diawasi ketat, mana mungkin orang lemah buat rusuh/ curang. Karena dibelakang pendukung Edy Rahmayadi orang lemah dan miskin. Apakah tidak siap Jokowi Doanya tidak terkabul. Mau tidak mau semua harus siap,” tegas Gandi Parapat.(red/*)