CORAKNEWS.COM, JAKARTA,– Korwil Pusat Monitoring Politik Hukum Indonesia (PMPHI) Sumut Drs Gandi Parapat mengatakan, mundurnya Air Langga dari KETUM GOLKAR dengan alasan yang tidak masuk akal menimbulkan pertanyaan besar bagi PMPHISU. Sepertinya, dugaan Gandi, ada tekanan atau paksaan dari pihak tertentu, yang tidak mungkin diungkapkan demi menjaga kestabilan partai Golkar.
“Kami tau Golkar itu partai yang matang, dan orang orang didalamnya bukan sembarangan. Begitu juga dengan AD/ART partai tersebut,” jelas Gandi menjawab wartawan, saat dihubungi di Jakarta, Minggu (11/8/2024).
Lebih jauh kata Gandi, kalau benar Air Langga mundur karena tekanan kelompok yang kuat. Idealnya lanjuta Gandi, para penasehat partai sudah harus mengeluarkan statemen, dewan golkar atau mantan mantan KETUM GOLKAR seperti gamang dan kehilangan pegangan saat ini atau bisa saja takut.
“Harus diingat Golkar itu bukan hanya milik para Pengurus, Golkar itu milik masyarakat Indonesia. Jadi mundurnya KETUM GOLKAR dengan alasan ngawur pasti menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat. Kekuatan apa membuat Air Langga atau Golkar tidak berdaya. Apa orang orang Golkar akan membiarkan AD/ART dirubah untuk kepentingan orang tertentu. Karena ada berita, salah satu anak penguasa ingin menjadi KETUM GOLKAR,” tegas Gandi.
Kalau hal itu benar, lanjut Gandi, akan hilanglah marwah martabat dan kepercayaan masyarakat terhadap Golkar. “Kami berharap, MUNASLUB Golkar tetap harus sesuai dengan AD/ART, Sebab mundurnya Air Langga dari KETUM GOLKAR tetap menjadi pertanyaan besar bagi kami,” pungkas Gandi.(red/*)