Medan (CN) Wartawan yang kesehariannya duduk di Warung Kopi (Warkop) Ibu Ana Br Brutu di jalan Adinegoro Kelurahan Kampung Durian, Kecamatan Medan Timur sah membentuk Paguyuban “Warkop Jurnalis JOKER (Jaringan Komunitas Orang Kerja)” Selasa (28/6/2022).
Terbentuknya Paguyuban Warkop Jurnalis Joker tersebut, digagas beberapa wartawan yang keseharian duduk sembari menulis berita di Warkop Ana, dan Wartawan serta Lembaga Sumberdaya Manusia (LSM) dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang telah mempercayakan Nelson H Simarmata dari Media Cetak SKM Detektif Monitor dan Media Online Goosela. Com sebagai Pengurus Paguyupan Warkop Jurnalis Joker.
Terbentuknya Warkop Jurnalis Joker didasari semangat serta antusias para wartawan yang setiap hari nongkrong di warkop Ana ini tetap kompak dan bersatu untuk aktif di pemberitaan di media masing- masing.
Sementara itu, menurut keterangan pengurus Jurnalis Joker, Nelson H Simarmata menyebutkan, agar rekan- rekan Wartawan yang seharian nya hadir di warkop Ana jalan Adinegoro medan supaya tetap kompak dan bersatu untuk tetap menyajikan pemberitaan yang positif di intitusi Kepolisian, TNI dan Pemerintahan di Kota Medan hususnya Sumatra Utara (Sumut).
“Karna, dari hasil pemberitaan yang kita sajikan bisa menjadi untuk kemajuan kita bersama serta membuat kemajuan kinerja pejabat di Kepolisian, TNI dan Pemerintahan bekerja dengan se adil- adilnya untuk melayani bagi masyarakat,”harapnya.
Selain itu, masih kata Nelson, terbentuk Paguyuban tersebut tidak semata-mata hanya tempat berkumpul, tetapi merupakan wadah untuk saling membenahi kompetensi wartawan.
Disinggung, terkait apa program yang dicanangkan, Nelson menuturkan, dirinya bersama rekan-rekan akan membuat program pelatihan jurnalis, agar terbentuknya Paguyuban juga menipis image statement masyarakat berjamurnya wartawan abal-abal.
“Kita bukan wartawan abal- abal,” tegas Nelson.
Maka dari itu, Nelson berharap kepada rekan- rekan yang tergabung di Warkop Jurnalis JOKER ini jangan cengeng dan gampang merajuk.
“Jangan hanya gara- gara berbeda pendapat terus cepat ambil keputusan, karana kita semua masih belajar. Apalagi di antara kita, jika ada kesalahpahaman mari kita saling menegur dan mengingatkan. Ingattt…”kita bukan wartawan pecundang (abal- abal),” pungkas Nelson mengakhiri.(rel)