Jakarta (CN) Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI dan Badan Siber Sandi Negara (BSSN) membentuk tim keamanan siber bernama Computer Security Incident Response Team (CSIRT). Tim ini bertujuan mencegah pencurian data milik Bawaslu.
“Pembentukan CSIRT merupakan langkah penting yang perlu dilakukan sebagai langkah pencegahan terjadinya pencurian data di lingkungan pengawas pemilu,” kata Anggota Bawaslu RI, Puadi, dalam keterangannya, Rabu (22/2/2023).
Puadi berharap dengan pembentukan CSIRT, tidak ada lagi kasus pencurian data pemilih. Sebab menurutnya, kasus pencurian data akan berdampak pada reputasi lembaga tersebut.
“Kasus pencurian data pemilih pernah terjadi sebelumnya,” ujarnya.
“Maka dari itu, apa yang disebut reputasi kelembagaan yang atas nama Bawaslu ini harus dipertaruhkan reputasinya jangan sampai nanti Bawaslu sebagai pengawas justru juga terkena serangan oleh pihak tidak bertanggungjawab,” sambung dia.
Lebih lanjut, Puadi mengatakan dengan meningkatkan keamanan siber menjelang Pemilu 2024, juga akan meningkatkan kepercayaan publik. Sebab itu, dia mengimbau jajaran Bawaslu untuk serius menangani keamanan siber.
“Saya berharap nantinya kita tidak sekedar melakukan seremonial untuk launching CSIRT ini tapi juga memang betul-betul serius. Karena ini bagian dari komitmen Bawaslu agar political will Bawaslu dalam mendukung kebijakan atau system manajemen keamanan di lingkungan Bawaslu dalam apa yang disebut sistem pemerintahan berbasis elektronikSPBE berjalan dengan baik,” tuturnya.(dtk)