Jakarta (CN) Dana Pemda di bank meningkat dibandingkan bulan sebelumnya dan dari periode yang sama tahun lalu. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan posisi dana Pemda di perbankan per Maret 2022 sebesar Rp 202,35 triliun.
Angka ini naik Rp 19,03 triliun atau 10,38% dibandingkan posisi Februari 2022. Sedangkan jika dibandingkan posisi Maret 2021 terdapat kenaikan sebesar Rp 20,01 triliun atau tumbuh 10,98%.
“Ini merupakan posisi tertinggi pada bulan Maret dibandingkan 3 tahun sebelumnya, hal ini sejalan dengan belum dibayarnya TPP pada sebagian Pemda dan perlunya percepatan belanja untuk pelayanan publik di daerah,” kata dia dalam konferensi pers APBN Kita, Rabu (20/4/2022).
Dia mengungkapkan per Maret 2022 nominal saldo tertinggi berada di Jawa Timur sebesar Rp 26,85 triliun. Sedangkan saldo terendah berada di wilayah Sulawesi Barat sebesar Rp 1,14 triliun.
“Jumlah dana pemda di bank menggambarkan pemerintah daerah punya potensi besar untuk pemulihan ekonomi dengan gunakan APD-nya dan akselerasi di masing masing daerah,” jelas dia.
Karena itu, Sri Mulyani meminta Pemda untuk segera mempercepat realisasi belanjanya untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi di daerah.
Selain itu diharapkan kuartal 2 dan 3 akselerasi pemulihan ekonomi bisa terjaga. Karena sekarang perekonomian sedang mengalami tekanan baru.
Dia menambahkan percepatan realisasi belanja APBD 2022 juga perlu terus ditingkatkan. Hal ini karena pada Maret 2022 realisasi belanja APBD masih mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Belanja APBD didominasi belanja pegawai, realisasi pembayaran TPP dan THR ASN daerah diharapkan mendorong kinerja belanja.
Per Maret 2022 belanja APBD tercatat Rp 93,45 triliun turun 11,8% atau 8,47% terhadap APBD. Untuk belanja pegawai Rp 51,5 triliun, barang dan jasa Rp 21,89 triliun, belanja modal Rp 4,47 triliun dan belanja lainnya Rp 15,59 triliun.(dtc)