CORAKNEWS.COM, MEDAN,– Korwil Pusat Monitoring Politik Hukum Indonesia (PMPHI) Sumut Drs Gandi Parapat mengucapkan, selamat hari guru, Gandi selaku anak guru SD di Pahae TAPUT bangga sebagai anak guru.
‘Kesederhanaan dan tanggungjawab sebagai Bapak dan sebagai Guru Saya, di SD 1 Sarulla Pahae Jae. Bapak Saya BP Parapat, ketika mengajar di depan kelas sangat beda penghormatan saya ketika di rumah atau di luar sekolah,” kata Gandi Parapat kepada wartawan di Medan, Senin (25/11/2024) bertepatan pada Hari Guru Nasional 25 November.
Lebih jauh kata Gandi, dirinya sangat menyakini, andaikata dia tidak anak seorang guru, pasti manusia tidak terarah. “Saya masih ingat ketika bapak saya, mengajar kami di kls 2 SD sampai tamat. Siapa yang malas atau tidak mengerjakan PR dikeluarkan dari kelas, atau dipukul pake sapu atau rol tidak pernah jadi masalah malah setelah dipukul atau dikeluarkan dari kelas, dan berjemur itu membuat malu dan semangat belajar,” jelasnya.
Kalau ada yang mengadu, lanjut Gandi, kepada orang tuanya karena dipukul guru, tidak pernah dibela oleh orang tua malah dipukul lagi, sehingga tidak mau lagi murid mengadu kepada bapak dan ibu.
“Jadi atas marahnya guru ketika saya SD, SMP, SMA mendorong kami untuk bertanggungjawab dan sangat bangga dengan guru, walaupun guru memukul kalau kami salah.
Saya sangat prihatin saat ini guru sangat takut kepada murid. Jadi kalau ngantuk, ribut dalam kelas tidak mengerjakan PR, dibiarkan guru karena takut diadukan atau dipukul sang murid. Karena saat ini sangat mudah dikatakan masalah HAM,” tambahnya.
Menurut Gandi, yang sering PMPHI dapat info, murid tidak menghormati sang guru di sekolah Negeri. “Harapan kami kepada semua guru yang masih aktif agar tabah, menghadapi problema mengajar di sekolah dan juga kami berharap kepada orang tua murid atau pemerintah agar tidak cepat membela, jangan langsung masalah HAM atau Proses hukum. Tanpa guru semua kita ini tidak berharga. Jadi kami sampaikan kepada guru dihari guru ini terimalah doa dan syukur dari semua lapisan masyarakat yang pernah diajari guru,” pungkas Gandi.(red/*)
