Jakarta (CN) Hartono bersaudara dari Grup Djarum masih menempati puncak orang terkaya di Indonesia versi Forbes yang dirilis Desember 2021 sampai saat ini. Sudah 13 tahun berturut-turut atau sejak 2008 belum ada yang bisa menggeser posisinya.
Dilansir dari Forbes, Kamis (7/4/2022), kekayaan Budi Hartono secara real time mencapai US$ 23,2 miliar atau setara Rp 331,76 triliun (kurs Rp 14.300). Posisi kedua ditempati Michael Hartono dengan kekayaan US$ 22,3 miliar atau Rp 318,9 triliun.
Posisi ketiga saat ini ditempati oleh Chairman & Founder CT Corp Chairul Tanjung. Jumlah kekayaannya saat ini mencapai US$ 8,3 miliar atau Rp 118,7 triliun.
Perlu dicatat, daftar ini bersifat realtime, yang berarti bisa saja berubah setiap saat. Daftar tetap orang terkaya Indonesia yang dirilis Forbes biasanya terbit di akhir tahun.
Saat Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia pada pertengahan Desember 2021, Chairul Tanjung berada di posisi keenam. Kini dirinya menggantikan posisi Anthoni Salim yang saat itu hartanya mencapai US$ 8,5 miliar atau Rp 121,5 triliun, saat ini namanya tidak ada dalam daftar orang terkaya di Indonesia.
Meski begitu, ini merupakan data real time yang mana sewaktu-waktu kekayaannya bisa berubah. Sementara data orang terkaya di Indonesia yang dirilis Forbes biasanya dirilis pada Desember setiap tahunnya.
Berikut daftar orang terkaya di Indonesia saat ini beserta sumber kekayaannya:
1. R Budi Hartono
Perbankan, tembakau
US$ US$ 23,2 miliar atau Rp 331,76 triliun
2. Michael Hartono
Perbankan, tembakau
US$ 22,3 miliar atau Rp 318,9 triliun
3. Chairul Tanjung
Beragam
US$ 8,3 miliar atau Rp 118,7 triliun
4. Sri Prakash Lohia
Petrokimia
US$ 6,3 miliar atau Rp 90 triliun
5. Prajogo Pangestu
Petrokimia
US$ 5,6 miliar atau Rp 80 triliun
6. Low Tuck Kwong
Batu bara
US$ 3,7 miliar atau Rp 52,9 triliun
7. Jerry Ng
Perbankan
US$ 3,4 miliar atau Rp 48,6 triliun
8. Theodore P Rachmat
Beragam
US$ 3,3 miliar atau Rp 47,19 triliun
9. Eddy Kusnadi Sariaatmadja
Media, teknologi
US$ 3 miliar atau Rp 42,9 triliun
10. Wijono & Hermanto Tanoko
Pemilik perusahaan cat
US$ 3 miliar atau Rp 42,9 triliun. (dtc)
