CORAKNEWS.COM, MEDAN,– Korwil Pusat Monitoring Politik Hukum Indonesia (PMPHI) Sumut Drs Gandi Parapat mengatakan, PMPHI sangat mendukung sikap kenegarawanan Prabowo untuk keutuhan dan kelanjutan NKRI yang berdasarkan UUD 45. Dengan pernyataan untuk apa Bangun Kereta Cepat dan Bangun Jalan.
“Hal itu bisa dianggap orang, yang selalu mendewakan atau tidak pernah memberikan masukan positif ke Jokowi, karena takut padahal itu menjerumuskan Jokowi,” kata Gandi Parapat kepada wartawan, Senin (15/7/2024).
Karena selama ini, lanjut Gandi, tidak pernah ada kedengaran para pembantu Presiden memberi masukan positif. “Rakyat mati mati an memberi masukan positif, melalui unjuk rasa kepada Presiden, selalu sia sia seperti masalah IKN (Ibu Kota Negara), Kereta Api Cepat, Pembangunan Jalan, Pengambilan tanah masyarakat oleh Penguasa/Pengusaha,” tambahnya.
Lebih jauh kata Gandi, kegagalan demi kegagalan selalu dialami masyarakat dan membuat pasrah. “Perbedaan penilaian antara Pemimpin baru dengan yang lama, itu sangat positif. Hanya orang bodoh yang tidak mau mengoreksi pemimpin yang terdahulu,” tegasnya.
Jadi, menurut Gandi, pergantian itu gunanya untuk mengembalikan kalau ada kekeliruan yang lama. “Jadi kalau ada beranggapan Prabowo itu, setelah dilantik jadi Presiden dia tetap anak buah Jokowi itu hal yang sangat keliru. Untuk apa pemilihan atau pergantian kalau masih tetap Jokowi yang menentukan,” jelas Gandi.
Gandi berharap, Jokowi harus segera menerima kekurangan, walaupun niatnya sangat baik bukan untuk kepentingan pribadi, kelompok ataupun keluarga dalam melaksanakan tugas sebagai Presiden.
Seperti masalah IKN, lanjut Gandi, yang saat ini menimbulkan pertanyaan baik dalam negeri maupun Luar Negeri. Masalah masalah yang ditinggalkan oleh Jokowi kata Gandi, sengaja ataupun tidak sengaja itulah yang harus diperbaiki Prabowo.
“Kami sangat berharap, kepada semua pihak agar jernih berpikir untuk bangsa dan negara. Kami sangat kaget dan berterima kasih kepada Prabowo yang bicara tegas dalam acara resmi. Itu bukan suatu kebencian melainkan kecintaan terhadap Jokowi dan lapisannya terutama kepada bangsa dan negara,” tegas Gandi.
Para pakar atau yang merasa superman, lanjut Gandi, jangan merasa ada yang membenturkan Prabowo dengan Jokowi.(red/*).