Jakarta (CN) Kementerian PUPR mendapatkan tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membangun 61 bendungan di seluruh Indonesia hingga tahun 2024. Hal ini dilakukan dalam rangka manajemen air di Indonesia.
Penugasan ini diberikan sejak tahun 2014, tepatnya saat Jokowi pertama kali menjabat sebagai Presiden. Dalam 10 tahun menjabat, Jokowi ingin membangun 61 bendungan di seluruh Indonesia.
“Sejak 2014 pemerintah mulai inisiasi pembangunan bendungan. Jumlahnya spektakuler, ada 61 bendungan dari 2014 sampai 2024. Tujuannya apa? Itu untuk meningkatkan storage, kapasitas tampungan kita supaya tadi di musim hujan tidak banjir, di kemarau tidak kekeringan,” ungkap Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja dalam talkshow FMB 9 secara virtual, Senin (20/2/2023).
Endra mengungkapkan sampai saat ini progres target 61 bendungan pun berjalan dengan sangat cepat. Sampai hari ini sudah ada 36 bendungan yang selesai, sisanya akan dikebut sampai 2024.
“Kita ada program 61 bendungan, dan 36 selesai. Yang 25 kita konstruksi dan 2024 diharapkan selesai,” kata Endra.
Endra menjelaskan pembangunan bendungan memiliki berbagai fungsi. Misalnya, untuk sektor pangan, bendungan dapat memberikan manajemen pengairan yang baik bagi lahan-lahan pertanian masyarakat di sekitar bendungan.
“Ini penting untuk pangan, salah satunya kan penting untuk pangan agar satu tahun musim tanam kita manfaatkan lahan untuk produktivitas tinggi,” ujar Endra.
Selain untuk kebutuhan pertanian, bendungan juga diharapkan dapat memberikan pemenuhan kebutuhan air minum dan air bersih baku. Bendungan akan mengatur pemenuhan air baik di musim hujan maupun musim kering.
“Kemudian untuk air minum dan air baku, kota kita kan banyak yang defisit. Kalau ada bendungan bisa dibuat tampungan agar air juga tetap ada meski kekeringan,” sebut Endra.
Di sisi lain, bendungan-bendungan ini pun dapat memberikan manfaat manajemen banjir. Saat air meluap di bagian hilir sebuah kawasan saat musim hujan, bendungan dapat mengatur kapasitas air agar tidak membludak dan tumpah ruah di bagian hilir.
“Jadi saat musim hujan ini di bendungan penuh, airnya itu bisa dikontrol kapasitasnya agar keluar ke bawah itu tidak terlalu deras dan menimbulkan banjir,” pungkas Endra.(dtk)