Ma’ruf Amin Beri Kesempatan Kaum Muda Maju Pilpres 2024

Jakarta (CN) Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengungkap kemungkinan maju kembali di Pemilu 2024. Ma’ruf menyinggung usianya yang memasuki 80 tahun pada Maret 2023 mendatang.

“Saya ini sudah tua, umur saya ini kan sekarang sudah masuk hampir 80 antara bulan apa Maret,” kata Ma’ruf Amin usai menghadiri acara Pembukaan Ijtima’ Ulama Nusantara yang diselenggarakan PKB, Hotel Millenium, Jakarta, Jumat (13/1/2023).

Sebagai informasi, Ma’ruf Amin saat ini sedang menjalani periode pertamanya sebagai Wakil Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ma’ruf menyebut keterlibatan dirinya untuk Pemilu 2024 sudah cukup.

“Saya pikir sudah cukuplah sudah harus memberikan kesempatan yang lebih muda. Saya kira,” ungkapnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Indonesia Ma’ruf Amin sempat berbicara soal pentingnya bersikap santai dalam menyikapi perbedaan pilihan politik.

Ma’ruf Amin awalnya bercerita soal pertemuannya dengan delegasi dari Hukama Al-Muslimin yang berisi para intelektual muslim di dunia. Ma’ruf mengaku para intelektual itu datang untuk belajar toleransi dari Indonesia.

“Kami datang ke Indonesia bukan untuk mengajari orang Indonesia, tapi untuk belajar tentang toleransi dari Indonesia karena Indonesia dianggap negara paling toleran dan akan kita jadikan model bagaimana mengembangkan Islam di dunia,” kata Ma’ruf dalam dalam sambutannya di Munas KAHMI di Palu, Sulawesi Tengah, seperti dalam rekaman audio dari Setwapes, Sabtu (25/11/2022).

Ma’ruf lalu bicara soal potensi KAHMI di tengah masyarakat. Dia meminta tiap anggota KAHMI menjadi pembawa pesan kerukunan.

“Saya minta KAHMI mengokohkan pembawa pesan kerukunan dan perdamaian di tengah masyarakat. Anggota KAHMI seyogianya menjadi role model dalam penyebaran informasi yang menyejukkan, yang akan memperkuat nilai-nilai Indonesia dan Islam yang moderat,” terang Ma’ruf.

Mantan Ketua MUI ini pun menyinggung soal perbedaan di masyarakat. Dia meminta agar tiap perbedaan itu harus disikapi dengan santai.

“Saya di mana-mana, kalau kita punya perbedaan, ya kita sikapi dengan, kita ini dalam agama kita sudah punya pedoman lakum dinukum waliyadin, bagimu agamamu. Tadi saya senang sekali ada rombongan dari GAMKI ikut dalam acaranya KAHMI. Ini saya kira wujud toleransi, jadi kalau berbeda agama ya sudah, kita tetap bersaudara. Kalau berbeda partai, ‘lakum partaiukum walana partaiuna’, ya kita sama-sama KAHMI biasa saja berbeda partai,” tuturnya.

Ma’ruf pun menyebut perbedaan pilihan politik di tengah masyarakat merupakan hal biasa. Dia meminta perbedaan pilihan presiden tidak menimbulkan perpecahan di masyarakat.

“Kalau berbeda capres, ‘lakum capresukum walana capresuna’, jadi kita tetap utuh. Saya kira KAHMI harus menjadi pelopor dalam kerukunan, memperkuat nilai-nilai keindonesiaan dan juga keislaman,” pungkas Ma’ruf.(dtk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *