Jakarta (CN) Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengungkap sudah melakukan pertemuan dengan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) untuk membahas kenaikan harga beras. Ada dua hal yang menjadi fokus diskusi keduanya.
Pertama, mengenai strategi harga beras sampai ke pedagang pasar seharga Rp 8.200 per kilogram (kg). Menurut Zulhas harga itu jangan hanya sampai ke pedagang besar saja.
“Terutama harga-harga yang naik itu Pulau Jawa tentu Sumatera, Sulawesi, Kalimantan agar beras ini sampai. dipasar itu (Rp 8.200/kg) itu instrumen yang harus ditembus karena kalau melalui barang-barang yang besar tentu nanti kalau permintaannya itu besar kan mereka kan bisa menaikan harga,” ujarnya di Jakarta, Senin (30/1/2023).
Strategi penyaluran beras Bulog langsung ke pedagang pasar, menurut Zulhas perlu dilakukan untuk menghindari oknum yang sengaja menaikan harga.
“Yang kemarin disampaikan oleh pak Buwas jadi ada semacam pedangan-pedagang besar ini yang menaikkan harga. Oleh karena itu harus dipotong ini bisa disalurkan langsung ke pasar-pasar itu yang pertama,” lanjutnya.
-ADVERTISEMENT-
Kedua, Zulhas dan Buwas membahas agar beras impor secepatnya masuk di bulan Februari ini. Dengan begitu, distribusi beras kepada pedagang juga bisa dipercepat untuk menekan harga yang naik.
“Nah ini juga kita minta yang 200 ribu yang kemarin datang yang 300 ribu ini kecepatannya diperlukan kecepatan untuk mendistribusikan beras ini sampai kepada apa namanya warung-warung rakyat di setiap kabupaten kecepatan ini menentukan harganya turun apa tidak. Jadi sekarang harga stabil tapi sekali lagi stabilnya tinggi,” tuturnya.
Sebagai informasi, harga beras medium dan premium masih mengalami kenaikan di pasaran. Berdasarkan harga di Panel Harga Badan Pangan Nasional, harga beras medium sebesar Rp 11.570/kg dan premium Rp 13.200/kg. Harga itu merupakan rata-rata di kelas pengecer.
Untuk harga tertinggi beras medium terjadi di Sumatera Barat Rp 13.670/kg dan terendah Rp 10.110/kg. Rata-rata harga beras medium seharusnya berdasarkan ketetapan pemerintah Rp 9.450/kg.(dtk)
