Jakarta (CN) Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim bicara soal praktik korupsi yang sudah membudaya di negara muslim.
Menurutnya, yang terjadi selama ini di negara yang faham islamnya sangat kuat justru seringkali ada lebih banyak dana hilang.
Di Malaysia pun, menurutnya lebih banyak uang hilang di bawah pimpinan orang yang memiliki gelar Melayu yang tinggi.
“Korupsi dan rasuah itu sudah jadi budaya. Juga di negara islam, lebih kuat slogan Islamnya lebih banyak dana hilang. Atau di Malaysia, lebih kuat suara ketuanan Melayunya, lebih cepat lesap uangnya.
Jadi jangan terpukau slogan, janji muluk, dan, kata-kata,” ungkap Anwar Ibrahim dalam CT Corp Leadership Forum, di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Senin (9/1/2023).
Menurutnya, selama ini banyak sekali orang yang hingar bingar bicara soal demokrasi namun tak pernah memerhatikan apa yang namanya akuntabilitas.
Khususnya bagi para pejabat yang banyak bicara soal demokrasi. Menurutnya yang harus jadi tolok ukurnya adalah apakah pejabat itu berani jujur dalam melaksanakan amanatnya.
“Apakah benar orang yang pegang tampuk kekuasaan yang menang dukungan rakyat menang atas kaedah dan etika yg dipertahankan,” sorot Anwar Ibrahim.
“Sudah punya kuasa apakah mereka jujur melaksanakan amanah itu, emban trust,” sebutnya.
Menurutnya pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau mempertahankan nilai-nilai dan akhlak yang baik. Pemimpin juga harus sederhana. Jangan sampai sudah jadi pemimpin namun berorientasi pada kepentingan pribadi.
“Jadi bukan gunakan kuasa untuk perkayakan sanak saudara kroni mereka. Bagi saya, ini adalah perawalan,” sebut Anwar Ibrahim. (dtk)