CORAKNEWS.COM, MEDAN,– Korwil Pusat Monitoring Politik Hukum Indonesia (PMPHI) Sumut Drs Gandi Parapat mengatakan, Hasto sepertinya mau berlindung dbalik dokumen atau vidio yang disimpan/notaris Rusia agar dia lepas dari tersangka KPK.
“Terus masalah apa, atau rahasia apa rupanya yang tau Hasto. Masalah korupsi bersama seperti Rp 300 T, hukuman hanya 6,5 tahun. Di era sekarang semua sudah tau apa yang dikerjakan Presiden Jokowi, kepercayaanya, anak dan menantuntanya, rakyat lemah tidak perlu tau itu semua karena tidak ada gunanya,” kata Gandi Parapat menjawab wartawan, Kamis (2/1/2025).
Lebih jauh kata Gandi, Anies Baswedan dikriminalisasi tidak perlu dikasih tau ke publik karena tidak ada gunanya. Masyarakat luas mungkin lebih tau dari Hasto Sekjen PDIP.
“Jadi masalah dokumen yang disimpan di Rusia jadi kurang menarik, karena sampai sekarang belum dibuka seperti berita Hasto akan membuka semua. Jokowi sudah membanta tidak ada keinginan atau permintaan dia tiga periode, masalah anak dan menantunya Blok Medan, anak naik jet pribadi, semua sudah terbuka.
Kami jadi tidak yakin ada dokumen atau vidio disimpan di Rusia. Kalaupun ada ya itu menurut kami tidak ada gunanya. Kalaupun itu ada hanya untuk kepentingan Hasto,” jelasnya.
Menurut Gandi, dengan adanya berita Hasto menyimpan dokumen atau vidio di Rusia dan dinotariskan itu sebagai lelucon, yang tidak lucu. Kepercayaan orang ke Hasto sebentar lagi akan hilang, apalagi kalau Hasto sudah ditangkap KPK.
“Beranikah KPK menangkap Hasto, dan apa KPK takut karena berita Dokumen atau Vidio disimpan di Rusia. Karena kasus itu rana cepolitik, kami pastikan KPK tidak akan menangkap Hasto seperti Harun Masiku walaupun ada hadiah Rp 8 M, tidak akan ditangkap KPK ,” pungkas Gandi.(red/*)