Sekira Rp 6 M Ganti Rumput JIS Agar Penuhi Standar FIFA

Jakarta (CN) PSSI bersama Kementerian PUPR dan Kemenpora meninjau Jakarta International Stadium (JIS). Butuh Rp 6 miliar, agar rumput stadionnya penuhi standar FIFA.
Stadion JIS ditinjau oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Ketum PSSI Erick Thohir, Menpora Dito, dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi pada Selasa (4/7). Agenda itu merupakan salah satu persiapan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023.

Diketahui, Piala Dunia U-17 akan berlangsung pada 10 November sampai 2 Desember mendatang. Stadion JIS dinilai akan jadi salah satu venue yang akan direkomendasikan PSSI kepada FIFA, sebagai stadion yang akan digunakan.

Ada beberapa persoalan di Stadion JIS yang harus dibenahi. Selain soal akses masuk bus, masalah rumput turut disorot!

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan kalau rumput di Stadion JIS belum memenuhi standar FIFA.

“Hari ini kita melihat JIS stadion kita yang sangat bagus ini. Namun kita evaluasi kira-kira kalau nanti diperiksa, dievaluasi FIFA mudah-mudahan sudah memenuhi standar itu. Salah satu yang utama rumput,” kata Basuki Hadimuljono setelah meninjau JIS, Selasa (4/7/2023).

Dalam peninjauan tersebut, turut hadir Chairman Karya Rama Prima (KaerPe) Qamal Mustaqim selaku pihak ahli. Qamal pun menjelaskan permasalahan rumput di Stadion JIS.

“Rumput ini jenisnya japonica, cuma ditanamnya di karpet sintetis, ini yang jadi masalah hanya itu aja. Medianya terlalu dangkal sehingga akar tidak tembus ke bawah,” kata Qamal

“Air tidak terpenuhi karena akarnya dangkal, mataharinya tidak cukup, itu saja masalahnya,” sambungnya.

Basuki Hadimuljono menjelaskan, butuh sekitar Rp 6 miliar untuk membuat rumput Stadion JIS jadi berstandar FIFA.

“Kondisi rumput sekarang menurut evaluasi ahlinya yang juga mengevaluasi 22 (stadion), termasuk yang memasang rumput GBK untuk Asian Games, jelas tidak masuk standar FIFA kalau dengan kondisi sekarang,” kata Basuki.

“Mulai rumput butuh Rp 6 miliar 1 lapangan dari PU (PUPR), (anggaran) JPO ke Ancol dari PU, kereta api dari DKI, ramp dari Jasa Marga, ada stasiun sementara dari KAI, stasiun sementara lagi dibangun sama Dirut,” lanjutnya.

“Belum saya hitung, yang saya tahu baru rumput tadi saya tanya Pak Qamal (Chairman Karya Rama Prima (KaerPe) Qamal Mustaqim) sekitar Rp 6 miliar,” tutup Basuki.(dtk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *