CORAKNEWS.COM, MEDAN,– Korwil Pusat Monitoring Politik Hukum Indonesia (PMPHI) Sumut Drs Gandi Parapat mengatakan, KPK menggunakan Otak atau Remote, Presiden Jokowi sudah menyatakan semua warga negara sama kedudukannya di hadapan Hukum. Hal itu menyangkut berita Kaesang dan Istrinya naik Jet pribadi ke AS dan Bobby Nasution, serta Istrinya punya Jet pribadi.
“Atas hal itu, dengan lantam pembantu Presiden Budi Arie, Erina hamil 8 bulan maka naik Jet pribadi ke AS. Jadi menurut saya para pembantu Presiden membuat Presiden dan keluarganya pusing. Tapi bagi kami ini merupakan hiburan, karena apa hubungan Erina hamil dengan memiliki Jet Pribadi dipakai ke AS,” tanya Gandi Parapat menjawab wartawan, Kamis (12/9/2024).
Jawaban Bobby Nasution, lanjut Gandi Parapat, sangat memuaskan, tidak memakai uang APBD. “Jadi kami harap, para pembantu Presiden tidak perlu lagi membuat lawakan ke Publik yang akan membingungkan semua pihak,” tegasnya.
Gandi mempertanyakan, KPK sekarang apakah Robot, Remot atau Manusia. “Kenapa tidak mengikuti presiden Jokowi, bahwa semua sama hak dan kedudukannya, dimata hukum dan itu Undang Undang,” tegas Gandi lagi.
Menurut Gandi, Bobby Nasution dan Istrnya, Kaesang dan Istrinya, pasti taat dan patuh kepada perintah UU. “Jangan karena otak KPK, akhirnya bisa hukuman rakyat dan alam kepada mereka. Jadi masalah seseorang atau Keluarga memiliki Jet Pribadi, tidak ada UU yang melarang itu,” tambahnya.
Jadi, lanjut Gandi, KPK jangan mempersulit keluarga Presiden Jokowi, yang kekuasaanya sebagai Presiden hitungan hari segera berakhir. “Jadi, sebelum berakhir, KPK harus segera meluruskan kecurigaan kecurigaan itu karena mereka siap menjawab pertanyaan,” tambahnya.
Menurut Gandi, Doa atau keinginan Presiden Jokowi agar Bobby Nasution GUBSU bisa gagal. “Apabila KPK tidak mendengar Bobby Nasution dan Presiden Jokowi, bahwa sama hak dan kedudukan semua warga masyarakat di mata hukum,” pungkas Gandi.(red/*)