BPS Catat Ekonomi RI Tumbuh di Atas 5%

Jakarta (CN) Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I tumbuh 5,03% secara year on year (yoy). Namun secara kuartalan pertumbuhan ekonomi RI turun 0,92%.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud pertumbuhan ekonomi sebesar 5,03% itu membuktikan bahwa ekonomi Indonesia masih tumbuh stabil.

“Secara yoy perekonomian kuartal I tumbuh 5,03%. Dibanding kuartal yang sama tahun sebelumnya. Ini mencerminkan kondisi ekonomi masih stabil. Perekonomian tumbuh pada level 5% ke atas,” kata dia dalam konferensi pers di kantor BPS, Jumat (5/5/2023).

Edy menjelaskan pertumbuhan ekonomi ini ditopang oleh tumbuhnya lapangan usaha pada kuartal I 2023. Mulai dari industri pengolahan, perdagangan dan pertambangan. Lalu untuk pertanian dan konstruksi tetap tumbuh meskipun relatif rendah.

Dia menambahkan, BI mencatat usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah transportasi dan pergudangan, akomodasi dan makan minum, serta jasa lainnya.

“Pertumbuhan tiga sektor ini ditopang oleh peningkatan mobilitas masyarakat, peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara dan even nasional dan internasional,” jelasnya.

Pada akhir 2022 pemerintah juga memutuskan untuk berakhirnya PPKM di bulan Desember 2022 hal ini turut mendorong perekonomian nasional.

“Berakhirnya PPKM ini berdampak positif ke ekonomi kita membuat mobilitas penduduk naik. Jumlah penumpang di semua moda transportasi mengalami peningkatan. Angkutan rel naik 69,37%, laut 13,30%, angkutan udara 58,18%,” jelas dia.

Selanjutnya stabilitas daya beli terjaga seperti inflasi terkendali, indeks penjualan ritel tumbuh, penjualan mobil secara wholesale naik, penjualan sepeda motor naik, penerimaan Pph pasal 21 tumbuh, nilai transaksi uang elektronik, kartu kredit mengalami pertumbuhan.

Edy menambahkan, untuk perdagangan luar negeri tetap kuat. Nilai ekspor indonesia naik 1,6%. Volume ekspor indonesia naik 26,89% terdiri dari volume ekspor migas naik 18,94%, volume ekspor non migas naik 27,24%. Surplus neraca perdagangan naik 31,3% yoy. (dtk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *