Jakarta (CCN) Upaya Indonesia melakukan transisi energi bisa mendatangkan dana US$ 20 miliar atau Rp 310 triliun (kurs Rp 15.1500). Komitmen pendanaan ini berasal dari Just Energy Transition Partnership (JETP) saat KTT G20 2022 di Bali kemarin.
Pakar Kebijakan Publik Hafif Assaf menilai perlu ada upaya serius dari pemerintah setelah KTT G20 terkhusus sektor energi untuk mengupayakan transisi energi dan mengupayakan secepatnya peraturan untuk mendukung energi baru terbarukan (EBT).
“JETP Indonesia yang lahir dalam pertemuan KTT G20 lalu tentu berpotensi menjadi tambahan ‘tenaga’ bagi pemerintah mempercepat transisi energi tersebut. Harapannya adalah komitmen semakin maksimal dalam menggunakan sumber daya EBT yang begitu melimpah di tanah air disertai komitmen politik yang solid dalam percepatan penghentian pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara dalam jangka menengah ke depan, ujar Hafif dalam keterangannya, Sabtu (19/11/2022).
Hafif melanjutkan perlu aturan khusus terkait EBT setingkat undang-undang (UU) untuk menjadi payung hukum transisi energi.
“Untuk jangka panjang, regulasi khusus EBT mutlak hadir. Beberapa waktu lalu, pemerintah juga telah meluncurkan Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan EBT Untuk Penyediaan Tenaga Listrik yang bertujuan menarik lebih banyak investasi dalam pengembangan EBT. Namun, itu semua tidak cukup. Diperlukan peraturan setingkat undang-undang yang dapat
memayungi beragam aspek dalam pengembangan EBT di tanah air”, kata Hafif.
Hafif berharap RUU EBT segera dituntaskan. Pasalnya transisi energi berkaitan erat dengan masa depan anak cucu, bukan kepentingan sesaat
Sebelumnya, pada KTT G20 Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa negara-negara yang G7 berkomitmen mendanai Indonesia hingga Rp 310 triliun untuk mendukung pengembangan EBT dan percepatan transisi energi melalui penghentian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.
“Kami dengan Indonesia dan Jepang bersama-sama menciptakan Just Energy Transition Partnership (JETP) untuk mencapai Net Zero Emissions. Bersama kami memobilisasi US$ 20 miliar untuk mendukung upaya Indonesia mengurangi emisi dan memperluas EBT,” kata Biden dalam Konferensi Tingkat.(dtk)