CORAKNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Majelis Pertimbangan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Pendeta Gomar Gultom, menyampaikan dukacita atas meninggalnya pemimpin tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus. Dia mengingat tingginya komitmen Paus Fransiskus pada kemanusiaan.
“Duka mendalam atas kepergian Sri Paus Fransiskus. Beliau sudah menyelesaikan pertandingannya di dunia ini. Dan saya kira dia telah memenangkannya,” kata Gomar kepada wartawan, Senin (21/4/2025).
Dia mengatakan seluruh umat manusia kehilangan atas kepergian Paus Fransiskus. Menurutnya, Paus Fransiskus telah memberi contoh soal bagaimana kemanusiaan diusung tanpa membedakan agama.
” Beliau telah menorehkan jejak yang begitu mendalam, karena beliau menempatkan kemanusiaan dan persaudaraan di atas segala-galanya. Beliau telah mengajarkan kepada kita, kemanusiaan dan persaudaraan harus melebihi batas-batas agama, bahkan melampaui pilihan iman,” ungkapnya.
Gomar juga menilai Paus Fransiskus telah menunjukkan teladan bersikap sederhana dalam kehidupan. Menurutnya, sikap kesederhanaan Paus Fransiskus sebagai pemimpin sulit ditemui di zaman kekinian.
“Beliau juga mengajarkan kepada kita menjalani kehidupan ini secara substansial, dan tidak usah dibelenggu oleh ragam ornamen dunia ini. Jabatan baginya adalah pelayanan dan tak harus silau oleh fasilitas. Hidup dengan sangat sederhana, sikap kepemimpinan yang sangat langka di tengah dunia yang makin materialis,” bebernya.
Paus Fransiskus menduduki Takhta Suci pada 2013 menggantikan mendiang Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri karena faktor usia dan kesehatan. Paus Fransiskus dapat menduduki jabatan itu melalui pemilihan Paus atau konklaf dalam tradisi Katolik.
Paus Fransiskus, yang merupakan Paus Gereja Katolik ke-266, wafat di usia 88 tahun pada Senin (21/4). Paus Fransiskus sempat dirawat intensif di RS karena mengalami pneumonia.
Setelah dirawat, Paus Fransiskus beberapa kali muncul ke publik, salah satunya saat perayaan Paskah pada Minggu (21/4) di Basilika Santo Petrus. (dtk)