Terkait Pabrik Sendok Garpu dari Cina, PMPHI : Dibangun Saja Masyarakat Bisa Jadi Buruh untuk Isi Perut

CORAKNEWS, MEDAN,– Korwil Pusat Monitoring Politik Hukum Indonesia (PMPHI) Sumut Drs Gandi Parapat mempertanyakan, apa benar berita Luhut mau bangun Pabrik Sendok Garpu melalui Cina. Dan buat apa Luhut mengumumkan itu Cina mau bangun pabrik Sendok Garpu. Apa tidak semua pabrik diizinkan dibangun di Indonesia, apalagi setelah Luhut menjadi MENKO.

“Apa seperti minta izin Luhut ke masyarakat lemah, jadi menurut kami, dibangun saja tidak perlu diumumkan, yang penting masyarakat lemah bisa jadi buruh untuk mengisi perut,” tegas Gandi Parapat kepada wartawan, Sabtu (24/2/2024).

Menurut Gandi, jangankan pabrik sendok Garpu, biar bisa sekali seminggu Garpunya dibuang dan lebih bagus dibuat pengumuman. Semua Restorant, keluarga harus memakai sendok garpu Cina sekali sebulan harus ganti, akan didenda. “Karena di rumah kami, belum pernah ganti sendok Garpu sudah 21 tahun,” tambahnya.

Untuk itu, lanjut Gandi, demi pembangunan, pemerintah tidak perlu ekpos mau bangun ini, mau bangun itu, bangun saja semua pabrik dari semua negara. Bila perlu tanah pemukiman masyarakat miskin/pengangguran dipakai untuk pabrik. Atau biar semua tanah Indonesia dikontrakkan.

“Kami sangat yakin, masyarakat akan bersyukur karena bisa jadi buruh kasar. Jadi berita itu, sangat lucu dan menyenangkan hati saya karena banyak sekarang berita lucu lucu dari pemerintah,” jelasnya.

Perlu diketahui, lanjut Gandi, posisi dan kedudukan kita masyarakat dan para mantan pejabat. Semua perusahaan Negara atau tanah yang disewakan tidak bisa lagi kita bebas seperti biasa.

Gandi mencontohkan, seperti Bandara Kualanamu yang sudah disewakan ke Negara lain. “Jadi, kita tidak bisa lagi sebebasnya. Seperti berita Edy Rahmayadi marah/menghardik petugas Bandara Kualanamu ketika Anies Baswedan mau Kampanye Akbar. Untung saja Petugas itu tidak melawan Edy Rahmayadi mantan GUBSU itu Duel, karena management atau keamanan ditentukan yang mengontrak/menyewa,” pungkas Gandi.(red/*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *